Kesalah
pahaman yang terjadi antara aku, ibu, dan temanku
Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita temui hal-hal yang
menyangkut tentang masalah konflik dan perselisihan. Terutama didalam keluarga.
Pendapat atau argumentasi seorang anak dan orang tua biasanya memiliki
kecenderungan perbedaan yang cukup signifikan terutama dalam pola pikirnya.
Dibawah ini terdapat contoh kasus tentang perselisihan antara Ibu dan anak
serta teman dekat si anak.
Seorang anak yang bernama Rani (16 th) yang duduk di
bangku kelas 1 SMA sudah berteman baik dengan Sabrina (16 th). Persahabatan
mereka sangat kuat bahkan setiap malam mereka berdua selalu belajar di rumah Sabrina,
namun Rani membuat sebuah kesalahan karena setiap kali dia keluar dengan Sabrina
dia tidak pernah izin dengan Ibu nya. Kemudian Ibu nya dirumah pun berpikir
macam macam tentang Rani bahkan sampai berpikir jika anak nya sudah ada di
pergaulan yang buruk.
Suatu hari ibu nya mengajak Rani untuk berbicara dua
mata dan menyuruh Rani untuk menjauhi Sabrina namun Rani pun menolak keras
perintah ibu nya itu dan menjelaskan apa yang sebenar nya terjadi bahwa ia
keluar malam untuk belajar bukan untuk kegiatan yang negatif namun ibunya tetap
saja tidak percaya pada nya dan tetap pada pendirian untuk menyuruh Rani
menjauhi Sabrina.
Keesokan hari nya Rani menceritakan apa yang di
katakan ibu nya kepada Sabrina dan saat di ceritakan Sabrina tidak menerima apa
yang di katakan oleh ibu nya Rani dan dia marah kepada Rani, dari kejadian itu
Rani pun menjadi sangat kesal kepada ibu nya dan ia pun tidak berbicara sama
sekali dengan ibu nya sampai beberapa tahun dan dari ibu nya pun hanya ngotot
dengan asumsi nya sendiri dan mendiamkan balik Rani.
Kasus :
Cari sebuah artikel dengan kasus hubungan antara anak & ibu yg menjelaskan bahwa anak tersebut sedang berselisih dengan ibunya selama bertahun-tahun karena ibu tersebut yang menyebabkan hubungan anaknya hancur dengan teman dekatnya.
Pertanyaan :
1. Komentari tulisan tsb menurut anda.
2. Berikan solusi utk kasus tsb.
Jawab :
1. Menurut saya sebagai seorang ibu wajar
bila dia khawatir dengan keadaan anak nya tetapi kekhawatir nya mungkin terlalu
berlebihan karena bahkan dia tidak di izinkan untuk berteman bahkan dengan
teman dekat nya sendiri. Dan juga sebagai anak nya seharus nya dia seharusnya
dapat meyakin kan ibu nya bahwa pergaulan nya itu tidak salah.
2. Solusi nya :
·
Lebih
sering nya melakukan komunikasi berdua saja untuk dapat saling memahami satu
sama lain.
·
Adanya
peran dari orang ketiga seperti ayah atau saudara yang bertujuan untuk
memberikan saran kepada mereka.
·
Membuktikan
kepada ibu nya bahwa pergaulan yang dipilih oleh anak nya tidak salah.
·
Saling
percaya antara ibu dan anak untuk membuat mereka tidak saling berburuk sangka.
·
Perbanyak
ibadah untuk menahan sifat emosional dan egois masing masing.
0 komentar:
Posting Komentar