Pages

Senin, 08 Juli 2013

Computer Based Information System

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga  Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. 
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based”atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.

Contoh Sistem Informasi Berbasis Komputer antara lain :
1.      Sistem Informasi Akuntansi
2.      Sistem Informasi Manajemen
3.      Sistem Pendukung Keputusan
4.      Automasi Kantor (Virtual Office)
5.      Sistem Pakar 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi melayani dua tipe pemakai yaitu dari pihak luar perusahaan(eksternal) dan dari pihak dalam perusahaan (internal). Pihak – pihak ekternal antara lain pelanggan, supplier, pemegang saham, pegawai, lembaga keuangan, pemerintah, sedangkan pihak internal perusahaan antara lain manajemen, purchasing, dan inventary control management, production management, personal management, finansial management.

Secara garis bersar penerapan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi, perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya kepada pelanggan.
2. Dalam sistem informasi pembayaran (kepada pemasok) maka data input adalah semua tagihan dari pemasok diproses dengan cara tertentu sehingga memberikan informasi berupa tanggal jatuh tempo, besarnya pembayaran, cara pembayaran dll. Sehingga manajemen mampu memutuskan kebijakan pembayaran yang tepat.
3. Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut.
4. Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Sistem Informasi Akuntansi juga memiliki peranan terhadap pihak yang menggunakannya. Adapun Peranan sistem informasi akuntansi antara lain :
1. Memperbaiki kualitas & mengurangi biaya dalam menghasilkan barang/jasa
2. Memperbaiki efisiensi
3. Memperbaiki pengambilan keputusan
4. Menciptakan keunggulan kompetititif
Dalam sebuah organisasi Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa fungsi penting. Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada sebuah organisasi antara lain :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi,
2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan,
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Terdapat cara sebuah Sistem Informasi Akuntansi untuk menambah nilainya. Cara yang digunakan adalah :
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien,
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
3. Meningkatkan efisiensi,
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan,
5. Meningkatkan sharing knowledge,
6. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

 Sistem Pendukung Keputusan
      Sistem pendukung keputusan (Decision Support Systems disingkat DSS) adalah adalah bagian darisistem informasi berbasis komputer yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
     Adapun tujuan dari sistem pendukung keputusan yaitu : Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi atau tidak terstruktur, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat, serta meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiensinya.


      Sistem Pendukung keputusan memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan antara lain : Adaptability, Flexibility, User Friendly, Support Intellegence, Design, Choice, dan Effectiveness.
Dalam Sistem Pendukung Keputusan, terdapat 3 Tingkat teknologi, antara ain sebagai berikut :

1.      Specific DSS, Merupakan hardware atau software yang memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.  
2.      DSS Generator, adalah suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS. 
3.      DSS Tools, yaitu Hardware /software yang membantu pembuatan specific DSS/generator DSS.
      Manfaat Sistem Pendukung Keputusan diantaranya adalah untuk meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih, pemahaman yang lebih baik tentang bisnis, respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan, kontrol yang lebih baik, dan lain sebagainya.

      Komponen Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan dibagi menjadi tiga bagian yaitu komponen data, komponen dialog, dan komponen model. Komponen Data diantaranya : Sumber data dan Kontribusi Vendor. Selanjutnya pada Komponen Dialog terdapat Knowledge Base, Bahan Tindakan, serta Bahasa Representasi. Yang terakhir pada Komponen Model contohnya : Model Optimasi, Model Deskriptif, Model Probabilistik, Model Deterministik.

 

Blogger news

Blogroll

About

About